Tasyakuran HUT-79 Kemerdekaan RI RW 02 Kadipaten Meriah

KABARDESANUSANTARA | YOGYAKARTA - “Maksud kehidupan kebangsaan yang bebas ini tentu bukan berarti bebas untuk sebebas-bebasnya atau bukan bebas tanpa aturan yag justru akan melahirkan kehancuran bangsa. Makna kebebasan inilah yang dikumandangkan sebagai TRISAKTI dalam pidato Bung KARNO. Berdaulat secara politik, Berdikari secara ekonomi, Berkepribadian dalam berkebudayaan.” Demikian butir-butir Sambutan Penjabat Walikota Yogyakarta yang dibacakan Ndung Subroto, Ketua RW.02 Kelurahan Kadipaten pada Malam Tasyakuran HUT Kemerdekaan RI Ke-79, Jumat (16/8) di protelon Jalan Nogosari Lor, Kemantren Kraton, Yogyakarta. Ndung Subroto juga mengajak warga meneriakkan yel-yel,”Mereka, Merdeka, Merdeka….Paseduluran Selawase…Yes Yes….”
Andi Hendro Irianto, Ketua Kampung Kadipaten Kidul menyampaikan terimakasih kepada seluruh warga RW.02 atas dukungannya menggelar acara peringatan HUT RI. “Kami berupaya mengguyubkan seluruh warga Kadipaten Kidul tak terkecuali. Besok pagi kami menggelar Senam Sehat Gembira dengan doorprize Televisi dari Muhammad Sofyan dan lomba-lomba yang dapat diikuti warga,” tutur Andi.
Acara diawali menyanyi bersama lagu Hari Merdeka dan Maju Tak Gentar, yang dinyanyikan seluruh warga dipimpin Sandra Kusmainah.
Acara dipandu MC Meda Zeli Elsita & Fanny, menampilkan tari Klana Topeng oleh Habib Wicaksana, seniman muda asli Kampung Kadipaten Kidul yang juga pemuda Pelopor Kota Yogyakarta, serta vokalis Dita Rahmawati yang menampilkan solo gitar dan membawakan lagu Komang dan Koyo Jogja Istimewa. Tarian Gedruk yang diperankan 4 remaja laki-laki juga menambah semarak. Tak ketinggalan tari modern oleh Chaquita Viky Queenera (ChaCha) & Ayesha.
Haryawan Emir Nuswantoro, SS, SE Ketua LPMK Kelurahan Kadipaten dalam sambutannya mengatakan, ”pada momentum HUT Kemerdekaan RI ke-79 kita warga Yogyakarta masih memiliki perjuangan mengolah sampah rumah tangga. Saya memberikan solusi akan menganggarkan pembelian mesin pencacah sampah di tingkat RW atau pembuatan biopori jumbo alias jugangan. Kami menunggu usulan warga se Kadipaten. Mundi Dhawuh usulan Ketua Kampung & Ketua RW," pungkas Emir di akhir sambutannya.
Editor :Ira Puspita