Ajakan Haryawan Emir Nuswantoro Saat Kunjungi Bank Sampah MY DARLINK

KABARDESANUSANTARA | YOGYAKARTA - “Pemerintah Kota Yogyakarta saat ini kewalahan mengatasi sampah-sampah yang menumpuk di semua Depo Sampah Pemkot. Saya mendapat informasi, bahwa TPS3R Nitikan, Kranon, Kemiri ini belum berfungsi optimal. Oleh karenanya saya berharap masyarakat RW. 11 yang terletak di lingkaran eksklusif Kraton Yogyakarta turut serta berperan dalam upaya mengurangi volume sampah. Caranya yaitu dengan membuang sampah sisa dapur ke dalam Biopori Sampah yang didanai Danais ini,” ajak Haryawan Emir Nuswantoro, SS, SE, Ketua LPMK Kadipaten Kemantren Kraton kepada Warga RW 11 di komplek Pracimasana Kraton Yogyakarta saat berkunjung ke Bank Sampah “MY DARLINK” dalam Pelatihan Pembuatan Kompos, hari Sabtu (6/7).
Emir datang ke Pracimasana Kraton Yogyakarta bersama Lurah Kadipaten Suparman, S.Sos, Faskel Bank Sampah Yanto AR dan Sukarsih Taufik, serta Ketua Forum Bank Sampah Kadipaten M.Taufik.
Dalam sambutannya, Lurah Kadipaten menginformasikan bahwa warga RW. 11 akan menerima bantuan Danais berupa 648 Lobang Biopori dan peralatannya serta peralatan pelatihan Pembuatan Kompos.
Faskel Bank Sampah, Yanto AR menuturkan, “lobang biopori ini hanya untuk menampung sampah sisa dapur rumah tangga”. Ditambahkan oleh M. Taufik,”setiap 3 bulan warga wajib memanen kompos yang dihasilkan biopori ini, sehingga lobang biopori bisa diisi lagi.”
Sedangkan menurut Ketua RW 11 Sigit Adi Mulianto, “kami pengurus RW 11 dan bank sampah MY DARLINK siap menggerakkan warga untuk selalu memanfaatkan biopori kompos.”
“Saya pastikan bahwa di seluruh wilayah Kelurahan Kadipaten ini, bantuan Danais 648 lobang biopori kompos ini akan terpasang sesuai waktu dan jumlah yang ditargetkan,” tegas Emir di akhir kunjungan di bank sampah MY DARLINK RW 11 Kadipaten.
Editor :Sunarto