Haryawan Emir Nuswantoro, SS, SE: Konsep Sumbu Filosofi diungkap Ir. Yuwono Sri Suwito Sejak 22 Tahu

KABARDESANUSANTARA | YOGYAKARTA - “Konsep Sumbu Filosofi dan Sangkan Paraning Dumadi diungkap oleh Rama Ir. Yuwono Sri Suwito, sejak tahun 2002. Kala itu Rama Yu (panggilan akrab Ir. Yuwono Sri Suwito) sebagai Narasumber *nJeron Beteng Heritage Trail* yang digagas Jogja Heritage Society (JHS) pimpinan Ir. Laretna T. Adishakti, M.Arch. Untuk memaparkan secara detil makna Sangkan dan Paran, maka Rama Yu mengajak saya dan anggota Karang Taruna Kadipaten beserta tim JHS mendatangi setiap elemen bangunan Kraton & langsung mengupas filosofinya,” ungkap Haryawan Emir Nuswantoro, SS, SE anggota Pokjanis Sumbu Filosofi DIY saat berjumpa Ir. Yuwono Sri Suwito dalam Sarasehan di Museum Sonobudoyo, Kamis (4/6).
Konsep Sangkan Paraning Dumadi yang diungkap Ir Yuwono Sri Suwito sejak 22 tahun lalu, kIni diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia dari Indonesia pada Sidang Ke-45 Komite Warisan Dunia atau WHC di Riyadh, Arab Saudi pada 18 September 2023.
Sumbu Filosofi Yogyakarta yang dalam daftar Warisan Dunia UNESCO bertajuk lengkap "The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks", adalah sebuah konsep tata ruang yang dikenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta ini dicetuskan pertama kali oleh Raja Pertama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada abad ke-18, Pangeran Mangkubumi.
"Konsep tata ruang ini dibuat berdasarkan konsepsi Jawa dan berbentuk struktur jalan lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di sebelah selatan, Kraton Yogyakarta dan Tugu Yogyakarta di sebelah utara," papar Rama Yuwono.
"Semoga Rama Ir. Yuwono Sri Suwito senantiasa dianugerahkan kesehatan, barokah dan semangat untuk berbagai ilmu tentang Kesejarahan Yogyakarta kepada para generasi penerus. Setelah 22 tahun berlalu, saya merasakan kekaguman atas segala hal kesejarahan Yogyakarta yang pernah diungkap Rama Yu," pungkas H. Emir Nuswantoro, SS, SE yang juga Ketua LPMK Kadipaten, Kemantren Kraton Yogyakarta.
Editor :Sunarto