Emir Nuswantoro Soal Sampah : Olah Sampah Skala Kelurahan

KABARDESANUSANTARA | YOGYAKARTA - “Saya mengajak seluruh warga Yogya, termasuk di Kadipaten ini bergotong-royong mengurangi sampah yang dibuang ke Depo Ngasem. Sampah sisa dapur dan sisa makanan marilah kita masukkan lobang Biopori Kompos yang difasilitasi Danais. Dengan berkurangnya sampah yang dibuang ke Depo maka akan sedikit mengurangi beban Pemkot yang saat ini kesulitan lahan pengolahan sampah di TPS3R,” ajak Haryawan Emir Nuswantoro, SS, SE Ketua LPMK Kadipaten saat hadir dalam Pelatihan Pembuatan Kompos Skala Rumah Tangga di rumah Ustadz Zuliadi, S.Ag di Jalan Rotowijayan, Kampung Ngasem, Kemantren Kraton, Yogyakarta, Sabtu (20/7).
Emir hadir di tengah warga RW 13 bersama Lurah Kadipaten Suparman, S.Sos, Sekkel Nurlia Rahmawati, dan Ketua Forum Bank Sampah M.Taufik serta Fasilitator Yanto AR dan Sukarsih Taufik, diterima Sumardiyanto, SSn (Totok) Ketua Rw 13 dan Dra.Sugiharti, M.Pd, Sekretaris LPMK Kadipaten yang juga warga Rotowijayan.
Ketua LPMK dan Lurah Kadipaten pada kesempatan ini menyerahkan juga Peralatan Bor Biopori dan Alat Bor Pemanen Biopori Kompos.
Sumardiyanto / Totok dalam sambutannya mengatakan akan berupaya memenuhi target yang diharapkan, yakni 54 lobang Biopori, meski harus membongkar konblok di depan setiap rumah warga.
“Kesulitan kami adalah warga di dalam gang sempit tidak memiliki lahan yang ideal untuk menanam pralon biopori kompos ini,” tutur Sumardiyanto, yang juga pelaku seni budaya yang aktif menggerakkan Kampung Wisata Kadipaten.
Dalam sambutannya, Ketua LPMK H. Emir Nuswantoro melontarkan wacana mengolah sampah dalam skala Kelurahan.
”Saya minta masukan dan usulan untuk membuat pengolahan sampah skala kelurahan. Kita kan punya anggaran pembangunan setiap tahun. Bisa saja difokuskan untuk mengolah sampah,” pungkas Emir.
Editor :Sunarto