IAPVC Taman Safari Indonesia ke-33 Bertema Soul of the Wild di Solo Safari

International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) telah menjadi wadah bagi fotografer amatir maupun profesional untuk mengekspresikan keindahan dan keunikan satwa dalam habitat alaminya dan memahami betapa pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati. Serta mendukung program konservasi yang dijalankan oleh Solo Safari, menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam konservasi satwa melalui media fotografi dan videografi, serta menyediakan platform kreatif bagi fotografer dan videografer amatir maupun profesional untuk menampilkan karya mereka.
"Kami mengundang seluruh pecinta fotografi dan videografi untuk ikut serta dalam kompetisi ini dan menjadi bagian dari upaya kami dalam mempromosikan konservasi satwa liar. Mari bersama-sama kita abadikan keajaiban dunia satwa dan tunjukkan kepada dunia betapa berharganya mereka bagi ekosistem kita," tutupnya.
Tentang Solo Safari:
Jelajahi petualangan seru bersama keluarga dan sahabat tercinta hanya di Solo Safari, sebuah kawasan wisata edukasi satwa seluas 14 hektar di Surakarta, Jawa Tengah. Di sini, kamu tidak hanya akan mengenal lebih dekat satwa endemik Indonesia, tetapi kamu juga bisa berbagi keceriaan di berbagai area hiburan yang tersedia. Solo Safari yang dulunya disebut dengan Taman Satwa Taru Jurug yang dikelola dengan pemerintah kota Surakarta dan di inisiasi oleh Walikota Surakarta Bapak Gibran Rakabuming untuk mengajak bekerjasama Taman Safari Indonesia dan sekarang menjadi Taman edukasi satwa dengan wajah baru bernama Solo Safari dibawah kelola Taman Safari Indonesia yang dibuka sejak tanggal 27 Januari 2023.
Tentang Taman Safari Indonesia:
Taman Safari Indonesia memiliki lebih dari 8700 satwa, 400 spesies, dan dikunjungi oleh lebih dari 5 juta pengunjung setiap tahun. Dengan kontribusinya dalam menyelamatkan, memulihkan, dan melepaskan ribuan satwa ke alam liar sejak tahun 1980, TSI telah menjadi salah satu organisasi konservasi dunia untuk satwa endemic Indonesia dan spesies terancam punah dunia. TSI sebelumnya telah meraih 4 sertifikasi internasional dan 16 penghargaan nasional untuk pusat konservasi dan rekreasi.
Taman Safari Indonesia membuka area konservasi satwa pertamanya, yaitu The Great Taman Safari Bogor di Cisarua, Bogor, Jawa Barat pada April 1986. Setelah satu dekade, TSI berkembang dengan mendirikan The Grand Taman Safari Indonesia Prigen Jawa Timur, Pasuruan, Jawa Timur pada Desember 1997. Keberhasilan kedua, area konservasi oleh TSI mendorong perusahaan untuk membangun area konservasi lainnya, seperti The Amazing Taman Safari Bali, The Funtastic Beach Safari Batang Jawa Tengah, Jakarta Aquarium & Safari, dan yang terbaru, Solo Safari. TSI juga mengawasi beberapa unit bisnis untuk memenuhi kebutuhan pariwisata, seperti Royal Safari Garden, Safari Resort, Baobab Safari Resort, Mara River Safari Lodge, dan Safari Wonders. TSI memiliki visi untuk menjadi area konservasi satwa serta pariwisata berbasis pendidikan dan penelitian.
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi;
Sankar Adityas Cahyo
Marketing Manager
Solo Safari
t: 0818-858-480
e: marketing.manager@solosafari.id
Read more info "IAPVC Taman Safari Indonesia ke-33 Bertema Soul of the Wild di Solo Safari" on the next page :
Editor :Ira Puspita