H. Emir Nuswantoro Puji Bank Sampah Warga RW.09

KABARDESANUSANTARA | YOGYAKARTA - “Saya sering lihat sendiri pas lewat Jalan Kadipaten Kulon ini, pertemuan Bank Sampah yang dilakukan warga RW. 09 ini selalu gayeng dan warga antusias berpartisipasi. Saya apresiasi guyubnya warga RW.09 ini, semoga ke depan tetap guyub rukun dan selalu gumregah dalam andil mengelola sampah dari rumah tangga,” puji Haryawan Emir Nuswantoro,SS, SE, Ketua LPMK Kadipaten yang juga Ketua Ormas Pemuda Kampung Jogjakarta.
H. Emir Nuswantoro yang sehari-hari dikenal sebagai pengusaha KADIN ini menambahkan, ”Jika setiap rumah tangga berperan dalam upaya mengurangi volume sampah dengan cara terlibat di bank sampah dan menampung sampah sisa dapur menjadi kompos, niscaya akan sedikit mengurangi beban Pemkot dalam mengolah sampah di TPS 3R,” demikian dikatakan H. Emir Nuswantoro, SS, SE saat berdialog dengan warga RW.09 Kelurahan Kadipaten, Kemantren Kraton (Sabtu, 22/6) dalam Pelatihan Pembuatan Kompos Rumah Tangga didampingi Faskel Bank Sampah Yanto AR dan Sukarsih Taufik, serta M. Taufik, Ketua Forum Bank Sampah Kadipaten dan Sekretaris Kelurahan Nurlia Rahmawati.
Ketua RW. 09 Slamet Dwiyanto dan Ketua Kampung Kadipaten Wetan Ir. Gardani, sepakat dengan himbauan Ketua LPMK Kadipaten, H. Emir Nuswantoro.
“Kami sudah berpartisipasi penuh mengolah sampah warga, namun kami berharap Pemkot Yogyakarta dan Pemda DIY secepatnya dan semaksimal mungkin mengupayakan TPS 3R ini dapat berfungsi optimal, dapat menampung 250 ton/hari,” tandas Ir. Gardani yang pernah menjabat Ketua LPMK Kadipaten 2008-2018.
“Njeron Beteng ini merupakan kawasan pusatnya Sumbu Filosofi yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya Dunia, maka saya berharap warga harus menjaga agar seluruh penjuru nJeron Beteng ini jangan sampai ada gunungan sampah, yang mengganggu keindahan wisata dan juga berdampak pada kesehatan warga,” ucap Emir yang juga menyerahkan secara simbolis peralatan pengeboran Biopori Kompos, Pralon Biopori Kompos dan alat bor pemanen Kompos diterima Ketua RW 09 Slamet Dwiyanto.
Editor :Ira Puspita