Biopori Kompos Diyakini H. Emir Nuswantoro Kurangi Volume Sampah Kota, Ini Alasannya

KABARDESANUSANTARA | YOGYAKARTA - Pelatihan Pembuatan Kompos skala rumah tangga terus digiatkan di seluruh penjuru kampung se-Kota Yogyakarta menyusul situasi dan kondisi darurat sampah di Kota Yogyakarta. Dana Keistimewaan DIY membiayai pelatihan pembuatan kompos sekaligus pembuatan lubang biopori Kompos tersebar di 45 Kelurahan se-Kota Yogyakarta. Setiap Kelurahan ditarget membuat 648 lobang biopori kompos untuk menampung sampah sisa dapur.
Haryawan Emir Nuswantoro, SS, SE, Ketua LPMK Kadipaten mendukung penuh Pelatihan Pembuatan Kompos Skala Rumah Tangga dan Pembuatan Lobang Biopori Kompos ini, sebagai upaya pengurangan volume sampah di masa darurat sampah untuk beberapa bulan ke depan.
"Biopori Kompos ini membutuhkan kesadaran setiap Rumah Tangga untuk mengurangi volume sampah. Tanpa kesadaran setiap rumah tangga dalam pengurangan sampah maka penanganan sampah se-Kota Yogyakarta mustahil bisa dilakukan Pemkot Yogyakarta,” papar Emir menggebu-gebu, saat hadir di Balai RW 7 Kampung Kadipaten Wetan, Kemantren Kraton (8/6/24).
Ketua LPMK Kadipaten, H. Emir Nuswantoro selalu hadir di tengah-tengah warga masyarakat memotivasi kesadaran individu untuk terlibat dalam penanganan sampah. Pada kesempatan ini Emir, didampingi Faskel Bank Sampah Yanto AR dan Sukarsih, serta Ketua Forum Bank Sampah M. Taufik, menyerahkan secara simbolis peralatan pengeboran, peralatan bor panen kompos, serta 54 pralon berlobang.
Ketua RW 7 Kampung Kadipaten Wetan, Widagdo berjanji menggerakkan warga ikut nyengkuyung program pembatan lobang biopori kompos ini.
Ketua Forum Bank Sampah Kadipaten, M. Taufik berkomitmen akan selalu sinergi dengan Ketua LPMK, Ketua Kampung dan Ketua RW supaya kompos skala rumah tangga ini dapat terwujud.
Editor :Ira Puspita